• KONTAK
  • PETA SEMINARI TINGGI
  • TENTANG KAMI
4 Oktober 2023
  • Login
Seminari Tinggi Santo Mikhael Penfui – Kupang
  • BERANDA
  • PROFIL
    • PROFIL USKUP
    • TENTANG KAMI
    • VISI, MISI, DAN TUJUAN SEMINARI TINGGI SANTO MIKHAEL
    • SAMBUTAN PRAESES
    • PROFIL PEMBINA
    • PEMBINAAN
    • PROGRAM PENDIDIKAN
    • SEMINARI TINGG SANTO MIKHAEL DALAM KENANGAN
    • PROFIL TEOLOGAN
    • PROFIL FRATER PER ANGKATAN
    • SARANA DAN FASILITAS
    • KALENDERIUM KEGIATAN SEMESTER GENAP PERIODE JANUARI – JUNI 2021
  • RENUNGAN HARIAN

    Hati yang Mengampuni

    MENYANGKAL DIRI, MEMIKUL SALIB DAN MENGIKUTI YESUS (Yer 20:7-9; Rom 12:1-2; Mat 16:21-27)

    BANGKIT DAN LAHIR LAGI SEBAGAI MANUSIA BARU (Renungan Ulang Tahun RD. Hironimus Pakaenoni)

    Pope Francis leads a mass on the Solemnity of Pentecost at St Peter's basilica on May 24, 2015 in Vatican.  AFP PHOTO / ANDREAS SOLARO

    Pergilah Ke Galilea!

    YANG BUTA MELIHAT (1Sam 16:1b.6-7.10-13a; 5:8-14; Yoh 9:1-41)

    Menjadi Saksi Yang Benar Dalam Kehidupan

    Tempat Sunyi, Istirahat dan Makan Bersama

    Mempersembahkan Yang Terbaik Untuk Tuhan

    Tiada Hidup Tanpa Tantangan

  • LITURGI
    • DEVOSI
  • PUBLIKASI
    • RUMAH FILSAFAT
    • REFLEKSI
    • ARTIKEL DAN OPINI
    • ESSAY
    • MATERI DISKUSI
  • MAJALAH STSM
  • BERITA

    Komunitas Seminari Tinggi St. Mikhael merayakan Misa pembukaan Bulan Rosario

    Acara Puncak Pesta Famili

    Frater Teologan, Tingkat V dan IV Keuskupan Agung Kupang mengikuti kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan Eco enzim

    Seminar Sehari Pesta Famili STSM

    Zelus Domus Tuae Comedit Me; Cinta Akan Rumah-Mu Menghanguskan Aku.

    Sosialisasi Bahan BKSN 2023 Kepada para Frater STSM

    Aksi Panggilan Fratres Keuskupan Agung Kupang: Membangun Kebersamaan di Paroki St. Stefanus Noehaen Amarasi Timur

    Merajut Asa di Noehaen, Amarasi Timur (Bagian I) – (Catatan live In Fratres KAK Seminari Tinggi St. Mikhael)

    Mgr. Petrus Turang Tahbiskan 24 Frater Menjadi Diakon

  • GALERRY
    • FOTO
    • VIDEO
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • PROFIL
    • PROFIL USKUP
    • TENTANG KAMI
    • VISI, MISI, DAN TUJUAN SEMINARI TINGGI SANTO MIKHAEL
    • SAMBUTAN PRAESES
    • PROFIL PEMBINA
    • PEMBINAAN
    • PROGRAM PENDIDIKAN
    • SEMINARI TINGG SANTO MIKHAEL DALAM KENANGAN
    • PROFIL TEOLOGAN
    • PROFIL FRATER PER ANGKATAN
    • SARANA DAN FASILITAS
    • KALENDERIUM KEGIATAN SEMESTER GENAP PERIODE JANUARI – JUNI 2021
  • RENUNGAN HARIAN

    Hati yang Mengampuni

    MENYANGKAL DIRI, MEMIKUL SALIB DAN MENGIKUTI YESUS (Yer 20:7-9; Rom 12:1-2; Mat 16:21-27)

    BANGKIT DAN LAHIR LAGI SEBAGAI MANUSIA BARU (Renungan Ulang Tahun RD. Hironimus Pakaenoni)

    Pope Francis leads a mass on the Solemnity of Pentecost at St Peter's basilica on May 24, 2015 in Vatican.  AFP PHOTO / ANDREAS SOLARO

    Pergilah Ke Galilea!

    YANG BUTA MELIHAT (1Sam 16:1b.6-7.10-13a; 5:8-14; Yoh 9:1-41)

    Menjadi Saksi Yang Benar Dalam Kehidupan

    Tempat Sunyi, Istirahat dan Makan Bersama

    Mempersembahkan Yang Terbaik Untuk Tuhan

    Tiada Hidup Tanpa Tantangan

  • LITURGI
    • DEVOSI
  • PUBLIKASI
    • RUMAH FILSAFAT
    • REFLEKSI
    • ARTIKEL DAN OPINI
    • ESSAY
    • MATERI DISKUSI
  • MAJALAH STSM
  • BERITA

    Komunitas Seminari Tinggi St. Mikhael merayakan Misa pembukaan Bulan Rosario

    Acara Puncak Pesta Famili

    Frater Teologan, Tingkat V dan IV Keuskupan Agung Kupang mengikuti kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan Eco enzim

    Seminar Sehari Pesta Famili STSM

    Zelus Domus Tuae Comedit Me; Cinta Akan Rumah-Mu Menghanguskan Aku.

    Sosialisasi Bahan BKSN 2023 Kepada para Frater STSM

    Aksi Panggilan Fratres Keuskupan Agung Kupang: Membangun Kebersamaan di Paroki St. Stefanus Noehaen Amarasi Timur

    Merajut Asa di Noehaen, Amarasi Timur (Bagian I) – (Catatan live In Fratres KAK Seminari Tinggi St. Mikhael)

    Mgr. Petrus Turang Tahbiskan 24 Frater Menjadi Diakon

  • GALERRY
    • FOTO
    • VIDEO
No Result
View All Result
Seminari Tinggi Santo Mikhael Penfui – Kupang
No Result
View All Result
Home PUBLIKASI ARTIKEL DAN OPINI

MEMAKNAI TEMPAT KKN SEBAGAI “RUANGAN KAMPUS YANG LAIN”

Peter Ronaldo Thaal_Mahasiswa Fakultas Filsafat UNWIRA Kupang

Fr. Lery Conterius by Fr. Lery Conterius
30 Januari 2022
in ARTIKEL DAN OPINI
1
0
SHARES
78
VIEWS

Ilmu pengetahuan sejatinya terkomposisi dari dua bagian besar, yaitu teori dan pengalaman. Dua hal tersebut merupakan unsur fundamental yang membentuk suatu pengetahuan agar menjadi valid. Di sini, Mahasiswa tidak bisa hanya menerima pengetahuan secara teoritik dan pada saat yang bersamaan melepaskan pengetahuan secara praktis (pengalaman). Jika Mahasiswa menelaah hakikat ilmu pengetahuan itu secara filosofis, maka Mahasiswa akan dihantar masuk pada sebuah diskursus filsafat, yang mempertemukan dua aliran besar, yaitu aliran rationalisme dan empirisme. Secara garis besar, kedua aliran tersebut memperdebatkan tentang sumber pengetahuan manusia. Di satu pihak, kaum rationalisme menganggap sumber pengetahuan manusia itu berasal dari akal budinya, sedangkan kaum empirisme menolak akal budi sebagai sumber pengetahuan manusia, dan menganggap bahwa sumber pengetahuan manusia itu berasal dari pengalaman indrawinya. Kedua pertentangan filosofis tersebut kemudian dijembatani oleh filsuf asal Jerman, Immanuel Kant (1724-1804), dengan mensintesekan pemikiran rationalisme dan empirisme, bahwa sebenarnya pengetahuan manusia itu terkomposisi dari pengalaman dan akal budi.

Bagi Kant, apa yang dieksplorir oleh akal budi manusia, pertama-tama didapatkan dari pengalaman hidup itu sendiri. Begitupun sebaliknya, tanpa bantuan reflektif akal budi, pengalaman konkret yang dialami oleh manusia tidak mempunyai makna apa-apa. Dalam hal ini, untuk membentuk sebuah pengetahuan yang valid, manusia harus menggunakan akal budinya juga serentak menjadikan pengalaman hidupnya sebagai medan pemaknaan. Tanpa kerja sama antara akal budi dan pengalaman, manusia akan sulit memperoleh “buah-buah hidup” sebagai hasil dari pemaknaan dirinya atas realitas. Berkaitan dengan diskursus filosofis di atas, sebenarnya yang mau penulis sorot dalam refleksi kecil ini ialah pengalaman KKNT-PPM (Kuliah kerja Nyata Tematik-Program Pemberdayaan Masyarakat) penulis di kelurahan Teunbaun, Kecamatan Amarasi Barat.

Seperti yang sudah direfleksikan di atas, bahwa sebenarnya pengetahuan manusia itu terkomposisi dari pengalaman dan rationalitasnya; atau dengan kata lain, pengetahuan manusia itu terkomposisi dari teori dan praktek. Pengetahuan teoritik dalam konteks Mahasiswa adalah ilmu yang diperoleh “di dalam ruangan kampus”. Pemaknaan terhadap ruangan kampus sebagai “dapur” pengetahuan adalah sesuatu yang sah-sah saja dalam kacamata Mahasiswa, karena memang secara formal ilmu pengetahuan itu diperoleh dari dalam ruangan kampus. Akan tetapi, akan menjadi sesuatu yang sangat dangkal dan akan menjadi reduktif, apabila Mahasiswa hanya menekankan aspek teoritik dan menolak untuk melihat dimensi realistis dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Di sini, Mahasiswa perlu mengubah arah refleksinya yang cenderung formalistik, yang melihat pengetahuan itu hanya dari “dalam ruangan kampus” menuju ke pengetahuan yang realistis, yang melihat pengetahuan berasal dari “luar ruangan kampus”

Apabila Mahasiswa berkeyakinan bahwa pengetahuan sejatinya hanya diprodusir dari dalam ruangan kampus, lantas demikian ada beberapa pertanyaan yang mesti ia jawab: bagaimana Mahasiswa menjelaskan dimensi realistik dari pengetahuan itu sendiri? Bukankah dibalik pengalaman hidup tersimpan “benih-benih” pengetahuan yang senantiasa perlu direfleksikan dan diaktualisir secara baik dan benar? Apabila Mahasiswa hanya menekankan dimensi teoritik dari pengetahuan itu sendiri, maka bagaimana Mahasiswa menjelaskan titik tolak eksperimental suatu pengetahuan sehingga ia menjadi mungkin? Bukankah pengetahuan teoritik yang telah disusun oleh para ahli itu merupakan sesuatu yang berakar-kuat dari pengalaman praktis manusia, yang kemudian dieksperimentasikan sehingga menjadi sebuah teori?

Rentetan pertanyaan di atas sebenarnya hanya mau menggugat konservatisme Mahasiswa dalam memaknai pengetahuan itu sendiri. Sejatinya Mahasiswa perlu memahami, bahwa teori dan praktek adalah dua hal yang saling mengandaikan, ibarat dua gambar pada uang koin. Apa yang di-teori-kan adalah hasil dari praktek hidup manusia. Begitu pun sebaliknya, apa yang dipraktekkan itulah yang kemudian diteorikan oleh para ahli. Jadi, sebenarnya dua dimensi pengetahuan tersebut, yaitu dimensi teoritis dan dimensi praktis, adalah sesuatu yang tidak boleh dilepas-pisahkan oleh Mahasiswa. Kedua dimensi tersebut harus tetap dipertahankan sehingga pengetahuan yang ada itu menjadi mungkin.

Di sini, pengalaman KKNT-PPM yang penulis dan Mahasiswa UNWIRA alami merupakan sebuah penegasan etis terhadap ilmu pengetahuan yang sedang kami geluti; Di sisi lain, KKNT-PPM yang Mahasiswa UNWIRA lakukan merupakan bagian dari “perutusan” Perguruan Tinggi kepada Mahasiswa untuk melayani masyarakat dengan ilmu pengetahuannya, sekaligus pada saat yang sama, Mahasiswa diajak untuk “berguru” atau menjadikan pengalaman konkret bermasyarakat sebagai “ruangan kampus yang lain” untuk memaknai hidup itu sendiri. Pengalaman ber-KKNT-PPM yang penulis alami saat ini merupakan sesuatu yang sarat makna. Penulis sendiri memaknai pengalaman KKN yang terjadi di wilayah Kecamatan Amarasi Barat, Kelurahan Teunbaun sebagai locus untuk memprodusir pengetahuan praktis.

 

Bagi penulis, ilmu pengetahuan sejatinya tidak hanya diprodusir di dalam “ruangan kampus”, tetapi lebih daripada itu, ilmu pengetahuan itu sendiri perlu diprodusir di “luar ruangan kampus”. Oleh sebab itu, pengalaman konkret yang penulis alami di tempat KKN merupakan bentuk perkuliahan yang “nyata” sekaligus sebagai tempat untuk menimba kekayaan makna hidup. Ada berbagai nilai kehidupan yang penulis temui dalam kehidupan masyarakat Teunbaun, yaitu nilai religi, kemanusiaan, persatuan, gotong royong, adat-istiadat dan lain sebagainya. Intinya bahwa nilai-nilai kehidupan tersebut tidak semuanya dirakit di dalam cetakan buku dan di dalam ruangan laboratorium sebagaimana yang dituntut oleh Mahasiswa di dalam kampus, tetapi sebaliknya, nilai-nilai tersebut secara implisit telah terlukis di dalam praksis sosial masyarakat Teunbaun. Nilai-nilai kehidupan tersebut hanya bisa diperoleh oleh Mahasiswa jika dan hanya jika Mahasiswa sanggup masuk dalam realitas sosial kultural masyarakat setempat dan kemudian merefleksikan apa yang terjadi di sana.

Sampai pada kesimpulan ini, penulis mengutip pemikiran Lucius Annaeus Seneca atau yang lebih dikenal dengan nama Seneca (4 SM-65 M). Ia adalah filsuf asal Romawi, aliran Stoisisme, di mana ia pernah menulis demikian: “non scholae sed vitae discimus”, artinya belajar bukan untuk sekolah melainkan untuk hidup. Berdasarkan pemikiran Seneca ini, semoga Mahasiswa-Mahasiswi milenial secara umum dan Mahasiswa UNWIRA yang sementara ber-KKN secara khusus, dapat menjadikan pengalaman hidup di tengah masyarakat sebagai ruangan kampus yang lain. Di sisi lain, Mahasiswa juga perlu menyadari orientasi hidup intelektualnya, bahwa sejatinya ilmu pengetahuan yang diperoleh tersebut bukan merupakan suatu tujuan dalam dirinya sendiri, tetapi sebaliknya bahwa ilmu pengetahuan itu digunakan untuk “mengabdi” pada hidup itu sendiri. Dalam hal ini, ilmu pengetahuan yang Mahasiswa peroleh tersebut harus digunakan sebagai basis pemaknaan terhadap hidup itu sendiri. Mahasiswa harus melukis di dalam akal budi dan batinnya, bahwa “sekolah” dalam artian formal bukan merupakan tujuan dalam dirinya sendiri. Sekolah hanyalah fasilitator yang mempersiapkan Mahasiswa dalam kehidupan sosial kelak.

ShareTweetSendShareSharePin
Previous Post

Menahan Rahmat dan Menyalurkan Rahmat

Next Post

Tiada Hidup Tanpa Tantangan

Next Post

Tiada Hidup Tanpa Tantangan

Penanaman pohon bersama

Reforestasi Hutan Camplong: Aksi Nyata Pekan Doa Sedunia 2022

SURAT GEMBALA PUASA 2022

Comments 1

  1. Tony Mikhael says:
    2 tahun ago

    Ruang kampus yang lain itu adalah dunia nyata sesungguhnya. Oleh karena itu KKN adalah masa pengenalan awal akan sebuah kehidupan faktual di mana Anda akan meninggalkan ruang kuliah. Selamat Hari Minggu

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kalender Liturgi


imankatolik.or.id




Kalender bulan ini
  • Trending
  • Comments
  • Latest

Bahan BKSN 2021

16 Agustus 2021

KONSEP “TANDA SALIB” PERSPEKTIF SEMIOTIKA UMBERTO ECO (Materi Akedemik Filosofan)

20 Februari 2021

Profil Frater Alumni Seminari Tinggi Santo Mikhael 2021

27 Agustus 2021

Selamat Jalan, Senior!

31 Agustus 2021

”Memahami Dunia Kehidupan (Life World) dalam Filsafat Teknologi Don Idhe dan Relevansinya Terhadap Pembinaan Para Frater Keuskupan Weetebula”.

2

Profil Frater Alumni Seminari Tinggi Santo Mikhael 2021

2
Penanaman pohon bersama

Reforestasi Hutan Camplong: Aksi Nyata Pekan Doa Sedunia 2022

2

Menjaga Alam Ciptaan dan Relasi dengan Tuhan dan Sesama: Pesan Mendalam dari Romo Siprianus Senda

2

Komunitas Seminari Tinggi St. Mikhael merayakan Misa pembukaan Bulan Rosario

3 Oktober 2023

Acara Puncak Pesta Famili

1 Oktober 2023

Frater Teologan, Tingkat V dan IV Keuskupan Agung Kupang mengikuti kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan Eco enzim

1 Oktober 2023

Konferensi Fratres STSM

26 September 2023
W3Schools
W3Schools
W3Schools
W3Schools
W3Schools
049182
Users Today : 30
Users Yesterday : 163
This Month : 446
This Year : 30536
Total Users : 49182
Views Today : 47
Total views : 119868

© 2021 Seminari Tinggi Santo Mikhael Penfui

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • PROFIL
    • PROFIL USKUP
    • TENTANG KAMI
    • VISI, MISI, DAN TUJUAN SEMINARI TINGGI SANTO MIKHAEL
    • SAMBUTAN PRAESES
    • PROFIL PEMBINA
    • PEMBINAAN
    • PROGRAM PENDIDIKAN
    • SEMINARI TINGG SANTO MIKHAEL DALAM KENANGAN
    • PROFIL TEOLOGAN
    • PROFIL FRATER PER ANGKATAN
    • SARANA DAN FASILITAS
    • KALENDERIUM KEGIATAN SEMESTER GENAP PERIODE JANUARI – JUNI 2021
  • RENUNGAN HARIAN
  • LITURGI
    • DEVOSI
  • PUBLIKASI
    • RUMAH FILSAFAT
    • REFLEKSI
    • ARTIKEL DAN OPINI
    • ESSAY
    • MATERI DISKUSI
  • MAJALAH STSM
  • BERITA
  • GALERRY
    • FOTO
    • VIDEO

© 2021 Seminari Tinggi Santo Mikhael Penfui

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist