Semarak Menyongsong HUT ke-34, Malam Pameran dan Aneka Lomba Kreatif Meriahkan Seminari Tinggi St. Mikhael Penfui-Kupang

Penfui, Mikhael_News – Semarak penuh sukacita meliputi halaman depan Kapela Seminari Tinggi St. Mikhael Penfui-Kupang pada Jumat malam (26/09/2025) dalam meyongsong perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-34. Dengan mengusung tema “Merajut Persaudaraan, Menyebarkan Harapan”, panitia menghadirkan malam pameran yang melibatkan frater serta partisipasi umat di sekitar Penfui. Acara ini berlangsung selama dua hari yang dimulai sejak tanggal 25-26 September 2025, yang dibuka pada pukul 19.00-22.30 WITA. Momentum ini menjadi wadah kreativitas sekaligus menghadirkan suasana persaudaraan antara para frater, pembina dan umat yang hadir.

Suasana Meriah dengan Lampu Malam dan Dekorasi

Sejak senja, halaman depan Kapela Seminari ditata menjadi area pameran yang meriah dan hangat. Cahaya lampu malam yang tergantung indah menghadirkan atmosfer penuh pesona. Dekorasi bertema rohani dan budaya tampak mempercantik susana, bahkan hingga ke stand pameran.

Panggung utama tampil menawan dengan kain tenun warna-warni, rangkaian bunga segar,  mengelilingi spanduk besar yang terbentang di bagian atas spanduk. Cahaya sorot lampu malam yang berkilauan membuat panggung semakin hidup. Disinilah berbagai lomba—seperti Mikhael ldol, musikalisasi puisi, penampilan favorit hinga tarian kreasi—tampil memukai dan disambut tepuk tangan meriah penonton.

Pemeran Stand dan Partisipasi Komunitas

Salah satu daya tarik utama acara ini adalah pameran stand dari 8 kelompok yang nama kelompok dalam pesta family tahun ini berdasarkan panggilan laki-laki kahas berbaga daerah di NTT, antara lain: Unu, To’o, Umbu, Ama, Kraeng, Maun, Nimang, dan Eja. Nama-nama ini bukan sekedar identitas budaya, tetapi juga simbol persaudaraan yang mempersatukan keragaman umat dalam satu keluarga besar Seminari St. Mikhael.

Setiap stand dihiasi dengan dekorasi yang unik. Ada stand yang menghiasi stand dengan tenun ikat khas NTT, lengkap dengan hiasan aneka kerajinan dan miniatur rumah adat. Beberapa stand menggunakan lampu LED strip dekoratif untuk mempercantik tampilan malam hari, menciptakan susana hangat dan artistik. Stand lain memajang lukisan, foto-foto kelompok, papan mading berisi tulisan artikel dari para frater, disertai dekorasi bunga segar yang membuatnya tampak hidup. Tak ketinggalan, ada kelompok yang memanjakan pengunjung dengan berbagai pilihan kuliner sederhana di mana mereka menghadirkan makanan seperti bakso, berbagai olahan tradisional disertai aneka minuman instan. Selain kuliner dan karya kreatif, beberapa kelompok juga menghadirkan stand khusus barang-barang rohani. Di stand ini pengunjung bisa menemukan aneka rosario, salib, patung kecil, dan buku doa.

Selain pameran dari kelompok turut hadir juga komunitas yang memberi warna dalam acara ini. Komunitas leko membuka lapak khusus yang menjual buku-buku fiksi dan nonfiksi. Sedangkan Asrama Beata Helena Rusunnawa menghadirkan stand kuliner dengan hasil olahan ubi dan pisang, seperti kue tradisional yang langsung diserbu para pengunjung.

 

Aneka Perlombaan dan Hiburan

Selain pameran, berbagai lomba turut memeriahkan kegiatan. Kompetisi Mikhael Idol menjadi salah satu favorit pengunjung, dengan penampilan vokal dari para frater memukau penonton. Tidak kalah menarik, ada juga lomba menyanyikan lagu favorit, lengkap dengan penari latar menambah semarak panggung. Lomba musikalisasi puisi pun berhasil menyentuh hati para penonton dengan lantunan penuh makna.

Suasana perayaan semakin meriah dengan penampilan hiburan dari umat awam. Misdinar Katedral Kupang membawakan tari kreasi yang energik, memadukan gerakan tradisional dan modern, disambut dengan riuh tepuk tangan penonton. Sementara itu, anak-anak Sekami Fioreti tampil lewat tarian sederhana namun penuh makna, menghadirkan sukacita dan kesegaran dalam pameran.