Umat Katolik sejagad merayakan hari Rabu Abu, yang menjadi tanda bagi umat Katolik memasuki awal masa Prapaskah. Para Frater Seminari Tinggi St. Mikhael Penfui-Kupang juga turut mengawali masa Prapaskah dalam Perayaan Ekaristi Hari Rabu Abu, (02/3/2022) pukul 06.00 WITA, yang dipimpin oleh RD. Yohanes Subani dan didampingi oleh RD. Stefanus Tamu Ama. Romo John, biasa beliau disapa, mengatakan pada awal masa Ret-Ret Agung ini, hendaknya kita masuk ke dalam diri dan melihat solidaritas kita dengan sesama dan lingkungan, dalam persiapan menyongsong Paskah nanti.
Lebih lanjut dalam homilinya, Romo John mengatakan bahwa Tuhan ingin membebaskan hati kita. Roh Kudus siap mengubah hati kita. Ada empat hal yang perlu ditonjolkan dalam masa Prapaskah ini. Pertama, kita mempersembahkan hidup untuk Tuhan. Doa, puasa, dan sedekah adalah tanda-tanda dari orang yang hidupnya saleh. Yesus melihat bahwa hal ini membuat beberapa orang “mau menyamai Tuhan” dengan melakukan hal ini. Padahal ini hanyalah persembahan hidup untuk Tuhan semata. Kedua, kepenuhan hidup bersama Allah Bapa, yakni dalam Kasih kepada-Nya dan kepada sesama. Ketiga, doa dan puasa bersama Yesus di Padang gurun. Seperti Yesus, kita berpuasa dan berdoa selama empat puluh hari kedepan. Melihat kembali segala perbuatan kita, dosa dan salah kita. Keempat, Iman, Harapan, dan Kasih, yang adalah senjata untuk pertempuran hati kita selama masa Prapaskah. “Tuhan Yesus berilah kami Iman, Harapan kasih yang sungguh dan teguh,” ujar Romo Jhon mengakhiri homilinya.