Konferensi Umum: Romo Praeses Bahas Etika dan Etiket Calon Imam dalam Kehidupan Komunitas

Konferensi umum para Frater Seminari Tinggi St. Mikhael Penfui - Kupang oleh RD. Theodorus Aloysius Silab (Praeses)

81

Mikhael_News  Para Frater mengikuti konferensi umum yang diberikan oleh Romo Praeses Seminari Tinggi St. Mikhael Penfui, Kupang (RD. Theodorus Aloysius Silab) pada Hari Minggu, 26 Januari 2025, Pukul 20.00 hingga 21.20 WITA.
Kegiatan konfrensi ini merupakan kegiatan rutin bulanan Seminari Tinggi, yang langsung
diberikan oleh Romo Praeses dan para Romo Prefek dari ketiga Keuskupan, yaitu Keuskupan Agung Kupang, Keuskupan Atambua dan Keuskupan Weetebula. Sesuai dengan klenderium fratres, yang mendapatkan tugas memberi konfrensi pada bulan ini adalah Romo Praeses sendiri. Bila pada bulan Desember tahun 2024 lalu, Romo Prefek Keuskupan Weetebula, RD. Herman Punda Panda membawakan materi tentang spritualitas hidup Calon Imam, maka pada kesempatan ini, Romo Praeses membawa materi tentang etika dan etiket Calon Imam dalam komunitas Seminari Tinggi. Pokok materi ini kemudian direfleksikan ke dalam beberapa sub pokok, yaitu etika dan etiket seorang Calon Imam dalam hubungannya dengan orang lain, prinsip-prinsip etika-etiket, manfaat etika-etiket dan relevansi penghayatan etika-etiket dalam kehidupan Calon Imam.

 

 

 

 

Secara harafia, etika berkaitan dengan sopan santun, budi pekerti, pola hidup yang mengatur kehidupan bersama. Etika bersumber dari adat istiadat, agama dan kebiasaan hidup yang baik dan yang diterima umum dalam satu komunitas masyarakat tertentu. Etika itu menjadi pedoman hidup dalam kebersamaan dengan orang lain, sedangkan etiket lebih terara pada penerapan etika sejauh berkaitan dengan orang lain. Antara etika dan etiket saling berhubungan, karena itu, Calon Imam perlu mengetahui, menghayati dan menerapkannya dalam hidup bersama.

Etika merupakan pedoman penting dalam membentuk karakter dan kualitas hidup seorang calon imam, baik dalam hubungan antar sesama maupun dalam interaksi sehari-hari di komunitas Seminari Tinggi St. Mikhael ini.

Dalam penjelasannya tentang etika dan etiket, Romo Praeses banyak mengangkat pengalaman hidup yang konkret sebagai contoh, seperti etika berbicara, berbusana, makan-minum, bersikap dan lain-lain. Romo Praeses juga menekankan akan pentingnya penghayatan etika dan etiket tersebut demi pembentukkan kualitas hidup Calon Imam itu sendiri di tengah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, Calon Imam perlu diasuh dengan nilai-nilai etis yang kuat sehingga dapat membawa diri secara baik dan benar dalam kehidupanbersama. Konfrensi yang terjadi di Kapela Seminari Tinggi ini diikuti oleh para Frater dengan antusias, karena merupakan materi yang disampaikan oleh Romo Praeses ini “ilmu kehidupan” yang berakar dalam pengalaman konkret seorang Calon Imam.

Berita oleh: Fr. Peter Ronaldo Thaal

 

 

 

Comments
Loading...

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More