Untuk Keseragaman Liturgi Universal Para Frater STSM Ikuti Sosialisasi Tata Perayaan Ekaristi Edisi Terbaru dan Tata Gerak Dalam Liturgi Praktis

Bersama RD. Yohanes Rusae

74

Mikhael_News     Tata Perayaan Ekaristi edisi terbaru yang diterbitkan Komisi Waligereja Indonesia (KWI) telah digunakan oleh seluruh umat Katolik di Indonesia selama kurang lebih tiga tahun terakhir. Namun dalam pelaksaannya masih banyak umat yang belum mengaplikasikan penggunaan TPE terbaru ini dengan benar. Oleh karena itu Untuk Kesearagaman Universal dalam Berliturgi maka Para Frater Seminari Tinggi Santo Mikhael Penfui Kupang mengikuti  Kegiatan Sosialisasi Tata Perayaan Ekaristi Terbaru dan Tata Gerak Dalam Liturgi Praktis.

Foto: RD. Yohanes Rusae (Pemateri)

Kegiatan ini berlangsung di Kapela Seminari Tinggi Santo Mikhael. Kegiatan dimulai dengan ucapan selamat datang oleh Pimpinan Seminari Tinggi St. Mikhael Penfui Kupang Rm. Theodorus Aloysius Silab, Pr dan sekaligus memperkenalkan  Rm. Yohanes Rusae, Pr sebagai pemateri yang akan mensosialisasikan Tata Perayaan Ekaristi edisi terbaru dan sekaligus memandu para frater dengan praktek liturgi praktis yang benar dan yang berlaku secara universal.  Beliau sendiri adalah dosen Liturgi yang memiliki Latar Belakang Ilmu Liturgi. Beliau sendiri pernah menjabat sebagai Sekretaris Komisi Liturgi KWI periode 2015/2021. Sebagai pakar dalam Liturgi tentu kehadiran beliau untuk menjadi pemateri dalam Kegiatan ini dapat menambah khazana pengetuan tentang TPE Edisi baru dan Liturgi Praktis dengan Baik.

Foto: RD. Yohanes Rusae (Pemateri) bersama Praeses: Rm. Theo Silab ketika memberikan sapaan pembuka

Kegiatan ini dibagi menjadi tiga sesi. Sesi yang pertama Sosialisi tentang Tata Perayaan Ekaristi edisi Terbaru KWI. Dalam Sesi ini Pemateri memaparkan Latar Belakang,  keunggulan dan teknis pelaksanaan yang baik dan benar dalam TPE edisi terbaru KWI. Pada sesi kedua para Frater diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang kurang jelas atau belum dimengerti dalam Liturgi. Para frater sangat antusias dalam bertanya hingga pada akhirnya moderator harus membatasi jumlah penanya.  Pada sesi ketiga Para Frater diarahkan dan dibimbing untuk mempraktekan secara benar tugas dan peran dari Imam, Diakon dan para petugas Liturgi Lainnya.  (DH)

 

 

Comments
Loading...

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More