”Memahami Dunia Kehidupan (Life World) dalam Filsafat Teknologi Don Idhe dan Relevansinya Terhadap Pembinaan Para Frater Keuskupan Weetebula”.
Penfui_MN. Fratres Keuskupan Weetebula- Sumba kembali berkumpul dalam kegiatan akademik bulanan yang berlangsung pada Kamis, 18/03/2021, pukul 20.00 – 21.30 WITA, bertempat di aula St. Yohanes Maria Vianey. Adapun tema yang diangkat dalam kegiatan sidang akademik kali ini, yakni ”Memahami Dunia-Kehidupan (Lifeworld) dalam Filsafat Teknologi Don Idhe dan Relevansinya Terhadap Pembinaan Para Frater Keuskupan Weetebula”. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh Fratres Keuskupan Weetebula serta dihadiri juga Rm. Herman Punda Panda sebagai narasumber dalam kegiatan ini.
Kegiatan yang dipimpin oleh moderator Fr. Mario Sambi ini, berlangsung cukup menegangkan. Di mana kelompok pemateri berjuang untuk mempertahankan materi yang disajikan dengan argumentasi yang ilmiah; atas pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para audiens. Para frater dirangsang untuk berpikir kritis, sistematis dan logis serta mampu menyampaikan argumentasi yang benar-benar ilmiah. Selanjutnya dalam abstraksi yang dipaparkan, para pemateri menyajikan konsep pemikiran Don Idhe mengenai filsafat teknologi di mana terdapat empat relasi antara manusia dan teknologi, yakni; pertama relasi kebertubuhan; di mana teknologi dipandang sebagai perpanjangan tangan artinya bahwa teknologi digunakan untuk membantu manusia dalam menjalankan tugas dan pekerjaanya. Kedua, relasi keberlainan; teknologi dilihat sebagi alat yang lain dari manusia, artinya bahwa manuisa tetaplah dilihat sebagai manusia dan teknologi tetaplah dilihat sebagai teknologi yang berdiri sendri dan hanyalah instrument atau sarana bagi manusia. Ketiga, relasi hermeneutik; disini teknologi dipandang sebagai alat yang dibaca untuk menafsirkan teks. Keempat, relasi latar belakang; teknologi dipandang sebagai alat dimana manusia tetaplah menjadi yang paling utama dibandingkan teknologi yang hanyalah sebagai sarana untuk membantu manusia dalam proses keberlangsungan hidupnya. Pemateri menyandingkan konsep pemikiran Don Idhe tentang filsafat teknologi dengan kehidupan calon imam Keuskupan Weetebula. Para calon imam dituntut untuk mampu memaknai serta memanfaatkan segala teknologi yang ada sebagai instrument untuk mengembangkan aspek-aspek dalam pembinaan calon imam; baik aspek kepribadian, aspek rohani, aspek intelektual, dan aspek pastoral; dalam sudut pandang filsafat teknologi Don Idhe.
Kegiatan yang berlangsung kurang lebih satu setengah jam ini sungguh-sungguh menguras kemampuan berpikir para pemateri ataupun para auidiens. Bertolak dari usaha berpikir kritis dan sistematis, para pemeteri yang diketua oleh Fr. Deni Ghunda, mampu mengemukakan beberapa argumentasi berkaitan dengan materinya yang disajikan secara baik dengan menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan setelah memalui berbagai bentuk sanggahan serta diskusi yang bersifat argumentative. Kegiatan ini berakhir dengan kesimpulan yang disampaikan oleh narasumber, Rm. Herman Punda Panda, Pr. Dalam kesempatanya Rm Herman berpesan bahwa “Para calon imam harus mampu menggunakan teknologi untuk mengembangkan diri serta menambah pengetahuan-pengetahuan baru” ujar Romo Herman di akhir kegiatan ini.