Meneladani Spiritualitas, Pastoral Dan Intelektualitas Dari Maria.

27

Komunitas Seminari Tinggi St. Mikhael kembali mengawali bulan Maria dengan merayakan perayaan Ekaristi bersama bertempat di Gua Maria Ratu Para Imam, Sabtu, 01/05/2021. Perayaan Ekaristi dimulai tepat pukul 17.00-18.00 WITA, dan dipimpin oleh RD. Herman Punda Panda, serta turut hadir juga RD. Stef  Tamu Ama sebagai konselebran.

Dalam sapaan pembukaannya, Rm. Herman menjelaskan latar belakang kaitan bulan Mei dengan Maria. Bulan Mei di Eropa bertepatan dengan berawalnya musim semi, di mana tumbuh-tumbuhan kembali bermekaran setelah ditutupi salju selama musim dingin. Bulan Mei kerap kali dianggap sebagai awal kehidupan. Demikian pula Bunda Maria berperanan memberikan hidup baru kepada dunia saat dia melahirkan juruselamat umat manusia, yakni Yesus Kristus. Kaitan antara Maria dan bulan Mei kemudian dipopulerkan oleh imam-imam Yesuit di Roma. “Dalam kolegium (seminari) para frater Yesuit di Roma, bulan Mei didikasikan kepada Bunda Maria sebagai pemberi hidup baru. Kebiasaan ini lalu menyebar ke mana-mana di seluruh dunia. Praktek ini juga didukung oleh para Paus yang mempromosikan bulan Mei sebagai bulan yang didedikasikan kepada Bunda Maria” demikian tandasnya.

Selanjutnya dalam khotbahnya, Rm. Herman menekankan peran Maria sebagai model kemuridan. “Karena Maria adalah orang pertama yang mendengar tentang misi Yesus, dia menjadi murid pertama dari Yesus, sekaligus juga teladan bagi segala kemuridan. Dia mendedikasikan hidupnya di bumi untuk mengikuti Yesus dan mendukung pekerjaan Yesus. Dia menunjukkan kepada orang lain bagaimana seharusnya mengikuti Yesus”, ungkapnya.

Di akhir khotbahnya, Rm. Herman menambahkan bahwa ada tiga hal yang perlu dipelajari dari Maria, yakni dalam Spiritualitas, Pastoral dan Intelektualitas. “Pertama, kita perlu selalu dekat pada Yesus serta mengandalkan Yesus dalam seluruh perjuangan hidup kita seperti Bunda Maria. Itulah spiritualitas. Kedua, mendedikasikan seluruh hidup untuk mengikuti Yesus dan terlibat dalam karya Yesus. Sebagaimana Maria membawa Yesus kepada Elisabet saat mengunjunginya serta melahirkan Yesus ke dunia, tugas kita juga membawa Yesus kepada dunia. Itulah pastoral. Ketiga, memahami anugerah Tuhan yang terbesar, yaitu Yesus Kristus. Sebagaimana Maria yang belajar tentang janji Mesias dan menerima kelahiran Putera Allah melalui keibuannya, demikian juga kita belajar tentang anugerah Tuhan ini untuk mengenal misteri keselamatan umat manusia yang telah dimulai dalam umat Israel dan terpenuhi dalam Yesus Kristus. Itulah intelektualitas.”

Comments
Loading...

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More