Siapakah Yang Sama Dengan Allah?

Malam Kreasi Tingkat I

0 39

π—£π—²π—»π—³π˜‚π—Ά,MN-Tanah pada hakekatnya bersifat multidimensi, yang mana terkandung berbagai hal baik untuk keberlangsungan hidup manusia. Sifat ini secara positif membawa banyak hal baik untuk kehidupan manusia. Namun demikian, manusia sebagai makhluk yang dipercayakan untuk mengolah tanah secara baik, justru memanfaatkan peluang ini untuk kepuasan diri. Tanah dieksploitasi secara tak bertanggungjawab. Tanah juga kemudian diberi tambahan keterangan sebagai tanah konflik, tetapi sebenarnya manusialah yang berkonflik. Disini nampak jelas bahwa sebenarnya manusia adalah otak dari seluruh kerusakan yang terjadi pada alam.

Fakta mengenai keserakahan manusia terhadap tanah diangkat sebagai satu bahan refleksi dalam Drama Singkat pada gelaran Malam Kreasi para Frater Tingkat 1 Seminari Tinggi St. Mikhael yang terjadi pada hari Jumat malam, 10 November 2023 bertempat di Aula Seminari Tinggi. Dibawah tema “Dilema Tanah; Duka kami”, Para Frater tingkat 1 mengajak seluruh komunitas Seminari untuk sejenak merefleksikan bagaimana seharusnya keberadaan manusia dalam hubungan dengan Tanah yang adalah sumber kehidupan bagi manusia itu sendiri. Tanah itu ibarat ibu, sebab dari tanah kita ada dan hidup. Bagaimana mungkin kita menjadikan tanah sebagai barang komoditi untuk kepentingan pribadi. Drama ini juga secara khusus mengajak para calon imam untuk melihat bagaimana peran Gereja dalam upaya menyelasaikan persoalan-persoalan berkaitan dengan konflik manusia yang memperebutkan sebidang tanah.

Perhelatan malam kreasi ini juga di isi dengan beberapa acara selingan yakni Ansamble gitar yang secara khusus mengangkat tema tentang tanah dengan segala konflik dan persoalan yang menggerogotinya, tarian daerah dan vocal solo serta beberapa acara lainnya. Para Frater tingkat 2 sampai tingkat 6 bersama para pembina serius menyaksikan acara malam kreasi ini. Acara malam kreasi ini di tutup dengan sambutan dari Romo Praese, Romo Theo Silab.

Leave a comment